Kilas Balik Keseruan Petualangan Dalam Petualangan Sherina 2 Karya Riri Riza

Petualangan terus berlanjut, kini Sherina kembali hadir dalam sekuel keduanya. Petualangan Sherina 2, sebuah film yang kembali digarap oleh Riri Riza selaku sutradara dari film ini. Pada sekuel kedua ini Sherina kembali berpetualang dengan orang-orang baru. Sebagaimana ciri khas pada film pertama, di film kedua ini Sherina berpetualang dengan cara drama musikal. Selain bertemu dengan tokoh-tokoh baru, tentu masih ada beberapa pemain yang dipertahankan.

 Sadam yang kembali hadir dan dipertemukan dengan Sherina dalam film kedua ini tentu menjadi salah satu momen yang membuat para penonton merasa “baper”. Petualangan mereka berdua kembali dipercantik dengan kemistri mereka berdua. Tentu selama cerita berjalan, rasa gemas muncul saat melihat Sherina bersama Sadam mencoba memecahkan suatu masalah. Para pemeran pembantu juga turut mampu menyampaikan emosi dalam film secara menyeluruh. Permasalahan yang diceritakan dalam film ini cenderung lebih rumit jika dibandingkan dengan film pertama. Konflik yang dialami Sherinda dan Sadam sangat menggambarkan permasalahan yang lebih dewasa.

Terdapat sedikit perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan film pertamanya. Pada sekuel kedua ini, Sherina dan Sadam diceritakan sebagai sosok yang sudah dewasa dan sudah memiliki pekerjaan. Kendati begitu, jalan cerita yang dibangun oleh Riri Riza dapat dikatakan cukup sederhana. Jangan salah sangka, alur cerita ini yang membuat film Petualangan Sherina menjadi semakin menarik. Tentu apa yang kini sudah ditayangkan ke publik memiliki cerita menarik dibaliknya.

Riri Riza selaku sutradara menyampaikan bahwa proses produksi film ini merupakan salah satu yang paling berkesan. Ketika Riri ditanya terkait apa yang paling berkesan dari film ini, Riri menjawab “Yang paling berkesan itu syuting di hutan Kalimantan”. Tentu pengalaman seperti ini memerlukan persiapan khusus bukan hanya dari kru. Untuk Derby sendiri ia perlu mempersiapkan banyak hal untuk memerankan Sadam selama set di hutan Kalimantan. Salah satu yang dipersiapkan ialah Derby harus bisa mengemudikan perahu kecil melawan arus sungai. 

Unsur musik dalam film Petualangan Sherina memiliki satu ciri khas, teatrikal. Secara genre dalam film ini memainkan genre jazz dan pop secara dominan. Genre yang dimainkan tersebut dibalut dengan suasana teatrikal yang megah. Sebuah film drama musikal tentu didominasi dengan menyanyikan lagu. Uniknya, Riri membuat suasana dalam film semakin hidup dengan menempatkan beberapa suara instrumen dalam beberapa adegan yang tidak ada nyanyian dari kedua tokoh utama. Setiap unsur dalam film ini, termasuk lagunya, mampu membuat setiap orang yang menontonnya dapat recall memori. Para pemeran maupun tim produksi tidak menyangka bahwasanya film ini akan mengundang tangis haru dan rindu akan cerita Petualangan Sherina.