Bandung Punya Cerita: Misteri Sanghyang Tikoro Bandung

Wpfreeware 2022-01-04 14:27:33 Ngebandung


Source: google image


Sanghyang Tikoro Bandung merupakan sebuah gua batu kapur yang berada di wilayah yang terletak antara kecamatan Rajamandala dengan kecamatan Cipatat, Bandung Barat. Menurut sejarah purba, gua tersebut telah ada sejak 20 sampai 30 juta tahun lamanya. Nama gua tersebut merupakan nama pemberian rakyat sejak dulu kala, dan tersusun dari beberapa kata sunda yang memiliki arti dalam.


Kata Sang merupakan kata sandang yang digunakan oleh orang-orang Sunda dulu untuk menghormati seseorang atau sesuatu. Sementara Hyang adalah sebutan untuk keberadaan spiritual tak kasat mata yang memiliki kekuatan supranatural. Sanghyang bisa diartikan sebutan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci.


Sementara Tikoro adalah basa sunda yang berarti tenggorokan. Ini mungkin untuk menggambarkan tempat tersebut yang berupa sungai bawah tanah yang mengalir melalui rongga-rongga, seperti tenggorokan.


Fakta sejarah menyebutkan bahwa terbentuknya gua bawah tanah ini membuktikan bagaimana luar biasanya proses erosi dari aliran Citarum yang deras sehingga mampu melubangi batuan kapur yang ada di wilayah ini. Hal tersebut beriringan dengan sejarah bahwa sungai citarum memiliki keterikatan dengan gua ini.


Seperti diungkap fakta yang menyebutkan bahwa aliran Citarum itu ternyata memiliki 2 cabang. Satu cabang mengarah ke kiri, yang satu lagi ke arah kanan. Di mana airnya menghilang ditelan gua batu kapur pasir Sanghyang Tikoro, menjadi terowongan atau sungai bawah tanah.


Sanghyang Tikoro - Gua Yang Terbentuk Akibat Murkanya Sangkuriang -  PortalGunhal

Source: Google Image

Batuan kapur di Sanghyang Tikoro disebut batuan gamping, batu kapur, atau batu karang. Batuan kapur memiliki banyak rekahan yang memudahkan air menyelinap mengisi retak-retak setipis selaput buah salak sekalipun. Selain itu terbentuknya batu kapur pun terjadi disini yang diakibatkan koral yang memiliki kalsium karbonat.


Batu kapur itu sendiri merupakan hasil kegiatan organik, kehidupan laut, seperti hewan, dan tumbuhan laut. Hampir mirip halnya dengan peristiwa sejarah sekitar 23 juta tahun yang lalu, yang mana Pulau Jawa belum seluruhnya muncul di permukaan laut. Sungai bawah tanah Sanghyang Tikoro adalah hasil proses pelarutan sehingga dipercaya tempat bobolnya Danau Bandung Purba dan sering disebut Sanghyang Tikoro Rajamandala.


Selain keindahan alamnya, ternyata Sanghyang Tikoro memiliki beberapa misteri dan mitos. Pertama, tentang kemana berakhirnya aliran air yang masuk ke dalam Sanghyang Tikoro, sampai saat belum diketahui kemana. Belum ada para ahli atau ilmuwan yang mengetahui aliran air dari Gua misterius ini.


Kemudian jika kita berkunjung dan memasukan suatu barang ke dalam sungai, entah itu koin batu atau apapun dengan tujuan mengharapkan sesuatu, katanya beberapa saat kemudian, maka akan terdengar suara jeritan yang berasal dari gua Sanghyang Tikoro tersebut.

Comment

Similar Post You May Like