Kenali Stilasi, Jejak Dan Tapak Peristiwa Bandung Lautan Api

Wpfreeware 2022-03-25 17:00:00 Ngebandung


Source: Google Image

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan sebuah perjuangan yang memilukan namun membuahkan hasil yang manis, hingga dikenang sampai sekarang. Peristiwa yang terjadi pada 76 tahun silam adalah hal yang sangat penting bagi rakyat Indonesia, dan kemerdekaannya. Dalam menghormati dan mengenang peristiwa tersebut, pemerintah Kota Bandung membangun monumen dan stilasi di beberapa titik.


Monumen Bandung Lautan Api dibangun di Lapangan Tegalega, sedangkan 10 stilasi atau bukti disebar di berbagai titik Kota Bandung. Stilasi adalah  teknik mengubah bentuk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari berbagai arah dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru yang bersifat dekoratif, namun ciri khas bentuk aslinya masih terlihat.


Stilasi tersebut merupakan penanda  tempat pertama kalinya pembacaan teks proklamasi oleh rakyat Bandung, lokasi peristiwa perobekan bendera Belanda maupun markas para pejuang Bandung Lautan Api. Karena bersifat seni, pemerintah Kota Bandung akan tetap menjaga dan melestarikannya. Sobat Glamours penasaran tempat stilasi tersebut? yuk simak penjelasan berikut ini!


Jalan Ir H. Juanda - Sultan Agung

Stilasi berada di depan gedung bekas kantor berita Jepang, Domei yang sudah ada sejak tahun 1937. Menurut catatan sejarah, di kantor berita inilah untuk pertama kalinya teks proklamasi dibaca oleh rakyat Bandung. Kali ini bangunan tersebut sebagai Kantor Bank BTPN.


Jalan Braga

Stilasi 2 tepatnya berada persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan terletak gedung Bank Jabar yang dahulu bernama Gedung Denis. Di gedung ini, pada Oktober 1945, pejuang Bandung Moeljono dan E. Karmas merobek bendera Belanda.


Jalan Asia-Afrika

Stilasi 3 berada di depan Gedung Asuransi Jiwasraya di Jalan Asia-Afrika atau di seberang Masjid Raya Jawa Barat.  Dulunya, gedung ini digunakan sebagai markas resimen 8 yang dibangun pada tahun 1922.


Jalan Simpang 

Stilasi 4 berada di sebuah rumah yang terletak di Jalan Simpang. Di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan kota Bandung. Perintah untuk meninggalkan kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini.  Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya.


SD Dewi Sartika 

Stilasi 5 tidak berada jauh dari Jalan Oto Iskandardinata - Jalan Kautamaan Istri. Tepatnya di depan SD Dewi Sartika. 


Jalan Ciguriang 

Stilasi 6 letaknya pas di Jalan Ciguriang sebelah pusat perbelanjaan Yogya Kepatihan. Stilasi 6 terletak dalam sebuah rumah yang juga markas komando Divisi III Siliwangi pimpinan kol. A.H. Nasution.


Persimpangan Lengkong Tengah - Lengkong Dalam

Stilasi ini berada di persimpangan Jalan Lengkong Tengah dan Jalan Lengkong Dalam tepatnya belakang kampus Unpas. Tempat ini merupakan tempat bermukim masyarakat Indo - Belanda.


Jalan Jembatan Baru 

Stilasi ke 8 berada di Jalan Jembatan baru yang merupakan salah satu garis pertahanan pejuang saat terjadi pertempuran Lengkong.


Jalan Asmi 

Stilasi 9 berada di SD ASMI, tepat Jalan Asmi. Bangunan utama gedung tidak banyak mengalami perubahan. Tempat ini digunakan sebagai markas pemuda pejuang, PESINDO dan BBRI sebelum terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api.


Gereja Gloria

Stilasi 10 berada di depan sebuah gereja yang terletak di jalan ini. Gereja yang bernama Gloria, dulunya merupakan gedung pemancar NIROM yang digunakan untuk menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia.

Comment

Similar Post You May Like