Beragam Kerupuk Cemilan Khas Sunda, Yuk Intip Apa Saja Jenisnya?

Source: Pinterest

Kerupuk merupakan cemilan pendamping yang sering dicari saat makan. Bila tak menggunakan kerupuk, rasanya akan ada sesuatu yang kurang. Kerupuk memiliki rasa gurih dan tekstur yang renyah. Biasanya kerupuk terbuat dari campuran terigu atau tepung tapioka dengan bahan perasa lain, misalnya ikan atau udang. Namun ada juga beberapa jenis kerupuk yang terbuat dari kulit hewan, tumbuhan dan bahan lainnya.

Yuk Sobat Glamours, simak berbagai jenis kerupuk khas sunda yang selalu hadir di momen tertentu berikut ini!

Gendar

Source: Pinterest

Gendar merupakan kerupuk yang berasal dari beras atau kerak beras. Sebagian orang menyebut kerupuk ini sebagai karak, atau kerak nasi. Hal tersebut dikarenakan kerupuk ini berbahan dasar nasi yang mengerak. Gendar memiliki rasa gurih, hal tersebut berasal dari bumbu yang diberikan dan rasa dari nasi itu sendiri.

Untuk membuatnya, pertama nasi diberi bumbu lalu ditumbuk hingga padat. Nasi yang telah dihaluskan ini kemudian dibentuk memadat lalu diiris tipis-tipis. Hasil irisannya dijemur hingga kering. Setelah itu kerupuk gendar siap untuk digoreng. Kerupuk ini akan awet walau tanpa bahan pengawet, sebaiknya simpan kerupuk gendar di toples yang tertutup rapat.

Rengginang

Source: Pinterest

Rengginang adalah kerupuk yang juga terbuat dari olahan beras, kerap kali disamakan dengan gendar ternyata memiliki perbedaan yang signifikan. Pasalnya rengginang terbuat dari olahan beras ketan, dan tidak ditumbuk seperti gendar. Sehingga bentuknya masih utuh seperti nasi.

Cara membuatnya, ketan yang sudah ditanak kemudian diberi bumbu lalu dibentuk bulat pipih dengan rongga-rongga udara, kemudian dijemur hingga mengering. Ketan yang telah mengering ini kemudian siap untuk digoreng. Selain rasanya yang gurih, rengginang juga memiliki rasa lain seperti manis, pedas dan asin.

Kerupuk Sengsara/Melarat

Source: Pinterest

Dinamakan kerupuk melarat atau sengsara karena kerupuk ini digoreng tidak menggunakan minyak, melainkan dengan pasir yang dipanaskan dalam wajan. Konon awal mulanya kerupuk ini diolah dengan cara demikian karena si pengolah tidak memiliki cukup minyak untuk menggoreng. Namun ternyata pasir justru menambah aroma dan rasa gurih pada kerupuk ini. Sementara bebasnya kerupuk warna-warni ini dari minyak membuatnya lebih rendah kolesterol dan cenderung lebih sehat.