Bandung Punya Cerita: Sejarah Masjid Mungsolkanas

Wpfreeware 2021-11-21 08:34:56 Ngebandung


Source: Google Image


Masjid merupakan tempat beribadahnya agama islam. Begitu pula dengan Masjid Mungsolkanas yang terletak di daerah Cihampelas, Bandung. Masjid tersebut merupakan masjid tertua yang ada di bandung yang masih berdiri hingga sekarang. Masjid Mungsolkanas ini sudah sangat tua, usianya sudah hampir 1,5 Abad namun masih terawat dan dijaga oleh masyarakat yang ada di sana.


Masjid Mungsolkanas berada di berada di Jalan Cihampelas 61/35 B RT 02/RW 05. Nama unik yang dipakai oleh masjid ini merupakan sebuah pemberian dari Mama Aden atau R. Suradimadja alias Abdurohim. Mungsolkanas merupakan singkatan dari "Mangga Urang Solawat ka Nabi SAW" yang memiliki arti Mari kita bersholawat kepada Nabi.


Singkatan tersebut diambil dari filosofi doa di dalam kitab Tankihu Qaul yang mengandung arti bahwa setiap orang yang membaca dan mengamalkan solawat Nabi SAW insya Allah doanya terkabul.


Sejarah awalnya, masjid ini hanya berupa tajuk kecil yang sederhana, bentuk dalamnya seperti kamar berpetak-petak, yang terbuat dari bilik. Dibangun pada tahun 1869 dari tanah wakaf milik Nenek Zakaria yang bernama Lantenas, seorang janda kaya dari R. Suradipura yang merupakan camat Lengkong Sukabumi yang wafat pada 1869. Tanah yang dimiliki Lantenas saat itu terbilang sangat luas, yakni mulai dari Jalan Pelesiran sampai Gandok (Jalan Siliwangi) Bandung.


Al-Quran Berusia 1,5 Abad di Masjid Mungsolkanas, Jejak Syiar Islam di  Bandung - Radarbandung.id

Source: Google Image

Pada tahun 1933, tajug ini direnovasi menjadi masjid bersamaan dengan pembangunan Masjid Raya Cipaganti oleh pemerintah kolonial. Bedanya, masjid Mungsolkanas merupakan wujud gotong royong warga setempat di bawah bimbingan Mama Aden. Sedangkan Masjid Cipaganti dibangun oleh arsitek asal Belanda, Charles Proper Wolff Schoemaker dan dibiayai penuh oleh pemerintahan belanda.


Setelah itu, masjid ini di renovasi ulang pada tahun 2009. Perubahan yg didapat yaitu masjid ini yang awal bangunannya memiliki satu lantai, Masjid Mungsolkanas dirombak menjadi dua lantai. Kegiatan di masjid pun terus berkembang, dari hanya tempat belajar santri bertambah menjadi tempat belajar kanak-kanak dan koperasi.


Peninggalan bersejarah yang diabadikan yaitu Al Quran tua peninggalan Mama Aden yang disimpan rapi di dalam dinding kaca. Usia dari kitab suci tersebut diperkirakan telah berusia 140 tahun lebih, satu zaman dengan masjid. Pasalnya Ini merupakan salinan Al Quran yang ditulis tangan langsung oleh Mama Aden, satu-satunya warisan fisik yang tersisa. Amanat Mama Aden untuk selalu bersalawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW akan diteruskan seiring berjalannya waktu. Hal tersebut akan menjadi amal jariyah untuk beliau.

Comment

Similar Post You May Like